Minggu, 21 Oktober 2012

sejarah madura

Sejarah

  Litografi oleh Auguste van pers yang menggambarkan seorang pangeran dari Madura dan pelayannya di masa hindhia belanda
Secara politis, Madura selama berabad-abad telah menjadi subordinat daerah kekuasaan yang berpusat di Jawa. Sekitar tahun 900-1500, pulau ini berada di bawah pengaruh kekuasaan kerajaan Hindu Jawa timur seperti Kediri, Singhasari, dan Majapahit. Di antara tahun 1500 dan 1624, para penguasa Madura pada batas tertentu bergantung pada kerajaan-kerajaan Islam di pantai utara Jawa seperti Demak, Gresik, dan Surabaya. Pada tahun 1624, Madura ditaklukkan oleh Mataram. Sesudah itu, pada paruh pertama abad kedelapan belas Madura berada di bawah kekuasaan kolonial Belanda (mulai 1882), mula-mula oleh VOC, kemudian oleh pemerintah Hindhia Belanda. Pada saat pembagian provinsi pada tahun 1920-an, Madura menjadi bagian dari provinsi Jawa Timur.[1]

Tokoh Madura

Tokoh Legenda

  • Adi Poday, Putera kedua Panembahan Blingi, bergelar Ario Palangjiwo tokoh legendaris yang suka bertapa dan melakukan perkawinan spiritual dengan Potre Koneng dan dkaruniai dua orang anak yaitu Jokotole dan Jokowedi
  • Potre Koneng, alias Dewi Saini cucu dari Pangeran Bukabu di Sumenep
  • Jokotole Anak pertama perkawinan Adipoday dan Potrekoneng yang ditemukan sedang disusui lembu putih di kandang sapi milik Mpu Kelleng yang akhirnya menjadi ayah angkatnya. Tempat dimana terdapat kandang sapi ini kelak menjadi nama Desa di daesah ini yaitu Desa Pekandangan.
  • Jokowedi
  • Mpu Kelleng, seorang pandai besi dari Desa Pekandangan Kecamatan Bluto Sumenep
  • Sakera :adalah seorang jagoan daerah, yang melawan perintah diktator Belanda di perkebunan tebu di daerah Bangil, yang akhirnya dihukum mati oleh Kolonial belanda.
  • Trunojoyo
  • Ke Lesap

Tokoh Kerajaan

  • Pangeran Tengah 1592-1621. Saudara dari:
  • Pangeran Mas 1621-1624
  • Pangeran Praseno Pangéran Tjokro di Ningrat I 1624-1647. Anak dari Tengah and Ayah dari:
  • Pangeran Tjokro di Ningrat II 1647-1707, Panembahan 1705. Ayah dari:
  • Raden Temenggong Sosro di Ningrat Pangeran Tjokro di Ningrat III 1707-1718. Saudara dari:
  • Raden Temenggong Suro di Ningrat Pangeran Tjokro di Ningrat IV 1718-1736. Ayah dari:
  • Raden Adipati Sejo Adi Ningrat I Panembahan Tjokro di Ningrat V 1736-1769. Kakek dari:
  • Raden Adipati Sejo Adi Ningrat II Panembahan Adipati Tjokro di Ningrat VI 1769-1779
  • Panembahan Adipati Tjokro di Ningrat VII 1779-1815, Sultan Bangkalan 1808-1815. Anak dari Tjokro di Ningrat V dan Ayah dari:
  • Tjokro di Ningrat VIII, Sultan Bangkalan 1815-1847. Saudara dari:
  • Panembahan Tjokro di Ningrat IX, Sultan Bangkalan 1847-1862. Ayah dari:
  • Panembahan Tjokro di Ningrat X, Sultan Bangkalan 1862-1882.
  • Raden Aria Wiraraaja :adalah :Pendiri kerjaan Majapahit

Pahlawan dari Madura

  • Pangeran Trunojoyo
  • Abdul Halim Perdana Kusuma (lahir di Sampang,Madura 1,18 November 1922)
Tokoh di Dunia Pendidikan dan Peneliti
  • Ichlasul Amal, Rektor Universitas Gajah Mada
  • R. Achmady, Rektor Universitas Brawijaya (Adik Ichlasul Amal)
  • Afnan Troena, Rektor Universitas Brawijaya
  • HR Soedarso Djojonegoro, Rektor Universitas Negeri Airlangga,link:
  • M.Iksan Semaoen, Rektor Universitas Tronojoyo Negeri Madura
  • Nurcholish Madjid, Cak Nur ( Ayahnya Bangkalan Madura), Rektor dan Pendiri universitas PARAMADINA
  • HM Rachimoellah, Guru Besar di Institute Teknologi Nopember Surabaya  :
  • Mien Ahmad Rifai, Guru Besar IPB, Penemu Lebih dari 100 Jenis Tumbuhan Baru)Bapak Ahli Jamur Indonesia(Peneliti utama )
  • Azis ayahnya Iwan Djaya Azis, Pemilik Surabaya Post
  • Iwan Jaya Azis, Guru Besar & Direktur Paska Sarjana di Cornell University
  • Syairul Alim, Guru Besar Fisika Univesitas Gajah Mada
  • Riswandha Imaw, Guru Besar Ilmu Politik Universitas Gajah Mada
  • Mochtar Mas'ud, Guru Besar Ilmu Ekonomi UGM
  • Didik Junaidi Rachbini, Prof.DR , Pengamat ekonomi dan politikus PAN  :
  • Faisal Ismail, Guru Besar IAIN Yogyakarta dan Dubes RI di Kuwait
  • Latief Wiyata (CERIC Univ. Jember - Antropolog Budaya Madura)

Tokoh Budaya/Seniman Madura

  • Abdul Hadi,WM
  • Kadarisman Sastrodiwiryo
  • D. Zawawi Imron ( Celurit Emas )
  • Sahid Kelana ( Ayah handa Band The Big Kid,Imaniar bersaudara )Seniman Madura mendapat gelar Terompet maut
  • Adrian Pawitra, Pembuat Kamus Bahasa Madura ke Bahasa Indonesia dan Bahasa Indonesia ke Bahasa Madura
  • Agus Hadi Sudjiwo / lebih dikenal Sudiwo Tejo,(lahir di Jember, Jawa Timur, 31 Agustus 1962 Keturunan Madura berdasarkan pengakuan pribadinya, didaerah ini banyak orang maduranya)
  • Jamal D Rahman, Pimpinan Redaksi Majalah Kebudayaan Horison

Tidak ada komentar:

Posting Komentar